16/04/15

10 PERUSAHAAN MULTIMEDIA DI INDONESIA (ANIMASI)

Subject             : Multimedia Systems
Lecturer           : LUHUR PIDEKSO ARIF, S.T.,
Faculty/Major : Computing/Information Systems 


        By   :
1.   Agatha Wahyu/0122013050061
2.   Arie Kurniawan/0122013050008
3.   Anwar Nugraha/012201305001
4.   Dawson Jovi Pangestu/012201405078
5.   Dika Maulana/
6.   Fansiskus Octavianto/012201305016
7.   Muhammad Andres/012201305051
8.   Nessan/012201305024
9.   Rachma Oktari/012201305048
10.                Siti Aisyah Naili Mutia/012201305040

Jababeka Education park, Jl. Ki HajarDewantara, Telp. 62 21 891 097 62-63
Kota Jababeka, Bekasi 17550, Indonesia, www.president.ac.id

2015


10 PERUSAHAAN MULTIMEDIA DI INDONESIA (ANIMASI)

1.     ADIT DAN SOPO JARWO (MD Animation- Dana Riza)

 

KapanLagi.com - Film animasi anak-anak ini diproduksi oleh MD Entertainment dan telah disiarkan di MNC TV mulai 27 Januari 2014. Banyak kisah persahabatan, edukatif dan lucu yang ditampilkan di ADIT & SOPO JARWO.

Animasi ini mengangkat kisah persahabatan dari Adit, Dennis, Mitha, Devi, dan si mungil Adelya. Dalam kehidupannya, banyak kisah seru yang telah dialami oleh mereka, apalagi jika sudah berurusan dengan Sopo dan Jarwo.

Selalu saja ada hal-hal unik dan lucu ketika Adit cs terlibat perseteruan dengan Sopo dan Jarwo. Untungnya, selalu ada sosok Haji Udin yang mampu menjadi penengah dari konflik yang mereka buat.

Bahkan banyak petuah-petuah bijak yang dapat kita petik dari apa yang diucapkan oleh Haji Udin. Dari segi gambar dan cerita, masih tak kalah keren kok dengan milik luar negeri. Bangga dong!

Pembuat Animasi Sopo Jarwo Dana Riza ini Kisahnya

 
Sedikit dari pengusaha yang mengambil pasar animasi. Itulah kisah Dana Riza. Jika kamu tak mengenal atau bahkan menerka sosoknya. Maka kamu harus menonton salah satu acara di MNC TV. Perihal apa? Karena disanalah dia mendapatkan apa yang dimilikinya sekarang. Dari obrolan singkat dalam acara Hitam Putih, Trans 7. Dikatakan dia telah menggarap pasar animasi sejak 2002. Barulah sesukses sekarang ketika ia menggarap sebuah serial animasi Adit Sopo Jarwo.

Ya, dia lah sosok dibalik animasi fenomenal Indonesia.

Dia juga adalah kakak dari produser Riri Riza. Mengejutkan karena keduanya merupakan sama- sama sutradara. Bedanya Dana memilih membuat pelakonnya sendiri. Menjadi sutradara kreatif dalam multimedia merupakna pilihan pria kelahiran Makassar, 28 Juni 1968 ini.

Karir animator

Memulai karir sebagai seorang ahli iklan. Dana akhirnya berkesempatan mewujudkan ambisi besarnya. Dia menemukan patner, Arnas Irmal dan produser Manoj Punjabi dari MD Intertainment.  Akhirnya terlahirlah sebuah perusahaan dibawah naungan MD. Yaitu MD Animation yang menggarap pasaran animasi Indonesia. Produk fenomenalnya adalah animasi Adit & Sopo Jarwo. Semuanya tak akan terwujud tanpa rasa ingin yang timbul jadi ambisi tersendiri.

Kejenuhan telah menghantuinya dibidang yang dia garap sebelumnya. Sebagai seorang desainer animasi dan visual efek, pekerjaanya masihlah berhubungan dengan iklan digital. Mengerjakan pekerjaan orang lain inginkan jelasnya lebih lanjut. Sudah sepuluh tahun dirinya menggeluti animasi, visual efek, dan akhirnya ada rasa untuk memproduksi produknya sendiri. Meski telah mapan dalam pekerjaan, nyatanya, Dana belum lah berpuas diri.

Dia bekerja sebagai post- production sudah 10 tahun. Bayangkan dirinya mengerjakan pekerjaan orang lain, mengerjakan 200 iklan animasi. Pikirannya menerawang kembali ke 200 produk buatannya. Ada satu buah pertanyaan bahwa produknya bagu, "tapi kenapa saya bikinnya buat orang lain?" Itulah yang mendorongnya untuk lebih lagi jelasnya kepada Muvilla.com.

Pada 2002, dirinya bekeyakinan untuk membuat produknya sendiri. Ingin punya perusahaan sendiri, produk sendiri, dan punya hak cipta sendiri.

MD Animation lahir pada tahun 2012 berselang 10 tahun. Perjalanan yang dimulai sejak masih kecil. Dimana keluarganya memang penggemar seni. Di rumah jelasnya ada kamera, video, dan orang tuanya yang juga kebetulan bekerja di Depatemen Penerangan. Setiap tugas ke daerah dibawanya peralatan tersebut ke rumah. Sejak kecil dia dan adiknya Riri Riza hobi bermain, membuat film, bermodal peralatan yang dibawa ke rumah tersebut.

Selepas sekolah dia tidak mendaftar kuliah animasi perlu kamu catat. Dia justru memilih jurusan lain yaitulah teknik arsitektur. Itu dianggapnya dekat dengan minatnya pada gambar bergerak saat itu. Sama- sama menggambar lah mungkin kami pikir. Disaat kuliah ketika ada kuliah komputer barulah ia mulai mengerjakan animasi. Jujur dia lebih tertarik pada persentasi komputernya yaitu menawarkan dan menunjukan hasilnya di sana.

"Dari situ saya tertarik sama animasi," jelasnya.

Selepas kuliah apa yang dilakukan Dana di tahun 1992. Banyak hal sudah dilakukannya, salah satunya yaitu mendirikan rumah produksi sendiri. Belum pada putaran animasi menurut yang kami baca. Dana terjun langsung ke dunia animasi selepas memperdalam ilmunya. Dia mulai menyerap ilmu animasi lebih dalam di perjalanan karirnya. Dana tercatat telah mengerjakan beberapa seri anak- anak di TV nasional, ikut memproduseri dan memproduksi acara edukasi di sana.

Selain itu, tangan emasnya pernah bekerja membuat aplikasi software dan animasi- visual efek. Dia lantas masuk ke Eltra Studio mengerjakan animasi dan iklan sebagai pascaproduksi.

Sebelum bergabung ke Eltra Studio di tahun 1995 -an, seorang Dana Riza hanyalah seorang Arsitektur saja di Deastygra, yang menangani desain dan presentasi visual saja.
Ambisi besar

Melalui MD Animation dicobanya peruntungan di dunia animasi. Meski secara terbuka dirinya mengakui bahwa industri animasi masih muda di Indonesia; dirinya tak patah arang. Bersama dengan rumah produksi MD Intertainment dirinya dimodali teknologi dan modal kapital. Dimulainya MD Animation mendapatkan dukungan dari anak- anak SMK.

Dulu teknologinya berbeda disaat Dana masih memulai ide. Kini, dengan internet lebih cepat, dengan muncul berbagai software yang mudah dipelajari; ia optimis. Menurutnya yang menjadi halangan pengusaha untuk masuk ke dunia ini ya karena pendapatan. Tidak ada pendapatan terjamin dari satu- dua tahun kedepan jelasnya. Sangatlah membutuhkan modal besar tambahnya lagi. Ia untuk mengerjakan apa yang jadi impianya butuh modal besar.

Ambisi besar dimana dirinya dan Manoj Punjabi meyakini dunia kreatif di bidang animasi. Dana punya satu rangkaian panjang pengalaman memberikan keyakinan bagi seorang Manoj. Perusahaan yang bertempat di kawasan Jalan Tanah Abang III, dimana satu tingkat dengan MD Intertainment, bersama satu lantainya itu didedikasikan untuk MD Animation. Setidaknya ada 250 orang animator mengerjakan serial animasi untuk rumah produksi MD.

Tak cuma berhenti diangka ratusan tapi ribuan direncanakan oleh Dana. Bahkan telah disiapkan workshop di 22 kota berbeda di seluruh penjuru Indonesia. Tak semuanya bisa masuk ke perusahaan. Namun, mereka yang kebanyakan merupakan lulusan SMK Animasi akan digembleng dulu di workshop tersebut. Setidaknya sudah ada 6 judul produk telah dihasilkan, yaitu Tendangan Halilintar, Adit Sopo Jarwo, Pasukan Pelangi, Cherrybelle, D'Banditoz, Markas Impian.

Tak cukup di layar kaca, ada pula mereka mengerjakan visual- efek Gundala Putra Petir, lalu mengerjakan Dibawah Lindungan Kabah, 5 Cm, Tenggelamnya Kapal Van der wijck, Laskar Pelangi dan sebagainya. Membangun bisnis animasi itu sangat diseriusi Dana sampai aneka riset dikerjakannya. Konsep produknya adalah animasi atau kartun di Indonesia harus punya nilai- nilai kearifan lokal. Menurut Dana, ide Adit & Sopo Jarwo sudah digarap sejak lama.

Sejak Juni 2012 lalu diluncurkan pada Januari 2014, dikerjakan selama hampir 1,5 tahun sudah.

2. KUKU ROCK YOU (Digital Global Maxinema)

KapanLagi.com - KUKU ROCK YOU merupakan salah satu film animasi garapan Digital Globe Maximena. Dari judul film yang ada kata 'rock'-nya, bisa diketahui kalau animasi ini memiliki unsur cerita yang ada keterkaitannya dengan genre musik cadas tersebut.

Yup, benar, animasi ini mengangkat kisah tentang kehidupan seekor ayam kampung bernama Jagur yang memiliki obsesi menjadi seorang rockstar. Tiap subuh, dirinya selalu membangunkan ayam-ayam lain dengan vokal melengking bak
Axl Rose dan dandanan ala rocker.

Kemudian bersama rekannya Siya, Jagur mulai mengibarkan sayapnya untuk lebih serius mewujudkan cita-citanya tersebut. Namun tetap saja, banyak sekali halangan dan persaingan yang terjadi selama prosesnya tersebut.

KukuRockYou (Ahmad Rofiq)


Film animasi KukuRockYou
Film animasi yang mulai banyak muncul di Indonesia dan sebagian besar produk dari luar negeri seperti upin ipin, Shaun The Sheep atau Masha and the Bear serta lainnya. Mungkin ada beberapa produk animasi anak negeri yang sudah bisa dinikmati di beberapa televisi swasta, tetapi mengapa tidak se-booming film animasi produksi luar. Dan pertanyaannya mampukah anak Indonesia tidak hanya memproduksi film animasi sendiri tetapi bisa membuat booming hingga go internasional?.

Nah, mungkin film animasi KukuRockYou bisa menjawab semua pertanyaan diatas atau pertanyaan lainnya. Film serial animasi KukuRockYou merupakan film animasi tiga dimensi yang dibuat oleh arek (anak) Malang yang akan ditayangkan di Indosiar ini yang memiliki slogan “BUKAN JAGO KANDANG” tidak semata-mata menyuguhkan hiburan. Namun banyak memberikan sentuhan edukasi yang tentunya dengan kemasan yang tetap “rock”.

KukuRockYou merupakan hasil karya Digital Global Maxinema yang merupakan perusahaan kreatif berbasis ide yang berkonsentrasi mengembangkan produk-produk kreatif berkualitas seperti film animasi dan produk kreatif berbasis Intelectual Property Licensing.

Digital Global Maxinema bekerjasama dengan Elex Media Komputindo dan Gramedia untuk memproduksi dan mendistribusi berbagai buku serta merchandise edukasi dengan menggunakan karakter KukuRockYou. Selain itu juga menjalin kemitraan dengan berbagai media dalam memproduksi dan menyebarkan video edukasi mengenai produksi animasi. Pembuatan animasi KukuRockYou memakan waktu 2,5 tahun dan diharapkan akan menjadi moment kebangkitan animasi di Indonesia.


Film animasi produksi DG Maximena itu tidak kalah dengan hasil kreasi rumah produksi besar di Amerika. Selain 'KukuRockYou', buah karya lain dari Astu Prasidya sebagai Kreatif  Director bersama rekan-rekannya juga telah banyak menghiasi layar televisi lokal maupun nasional.
Sejumlah film lahir dari rahim DJ Maxinema. Di antaranya serial animasi Songgo Rubuh; Serdadu Lombok Abang. Film itu menceritakan kekocakan dua penjaga kerajaan di negeri antah berantah. "Film ini terinspirasi kehidupan keseharian penjaga Keraton Jogjakarta," paparnya.

Biaya produksi film Songgo Rubuh mencapai Rp1 miliar. Respons masyarakat atas film itu cukup positif. Buktinya, film itu pernah ditayangkan di TV swasta.
Berangkat dari sukses Songgo Rubuh, Rofiq dan teman-teman lalu membuat film animasi KRY. Kemudian dilanjutkan film animasi Baby Dian , Film Baby Dian merupakan versi lain dari Catatan Dian.

"Kalau Catatan Dian segmennya anak SMP, Baby Dian untuk anak-anak TK–SD," ungkapnya.

3. BATTLE OF SURABAYA (MSV Pictures, anak perusahaan kampus STMIK Amikom Yogyakarta)



KapanLagi.com - BATTLE OF SURABAYA merupakan film animasi 2D garapan MSV Pictures. Film ini mengangkat kisah tentang tragedi 10 November yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945 silam.

Kisah dari film ini berfokus pada sosok karakter fiktif bernama Musa. Ia dipercaya oleh para pejuang untuk mengirim surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia.

Di film ini juga menampilkan beberapa sosok pejuang yang ada pada peristiwa bersejarah tersebut. Seperti Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo serta tokoh-tokoh lain yang membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo untuk bangkit melawan penjajahan.

Hebatnya, film ini juga telah memboyong penghargaan bergengsi. Diantaranya, pada 2013 kemarin mendapatkan Most People's Choice Award IMTF, Winner Digital Animation, INAICTA 2012, dan Winner Indigo Fellowship, PT Telkom Indonesia 2012.

Battle of Surabaya, Film Animasi Produksi Anak Negeri

 

TEMPO.CO, Jakarta

Battle of Surabaya diproduksi oleh MSV Pictures, anak perusahaan kampus STMIK Amikom Yogyakarta. "Bulan Maret-April ini kami jadwalkan rampung," kata pimpinan Amikom sekaligus produser Battle of Surabaya M. Suyanto, Kamis, 22 Januari 2015.

Film ini menceritakan petualangan Musa, bocah 13 tahun, di Surabaya pada 1945. Kecamuk perang antara Indonesia dan Sekutu menyeret bocah penyemir sepatu itu dalam pertempuran 10 November. Ia dipilih pejuang menjadi kurir pembawa pesan rahasia.

Trailer Battle of Surabaya telah meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan bergengsi Hollywood Golden Trailer Awards pada 2014 dan International Movie Trailer Festival pada 2013. Bahkan, meski belum rampung diproduksi, film ini telah ditawar oleh produsen film animasi besar dunia, Walt Disney.(Baca :Film Animasi Frozen Kalahkan Hobbit di Box Office )

Menurut Suyanto, Battle of Surabaya menyuguhkan citarasa film Hollywood. Faktor ini menjadi salah satu alasan Walt Disney melirik film yang disutradarai Aryanto Yuniawan itu. "Ada perjalanan dramatis dan psikologis dalam film ini. Sinematografi ala Barat itu pula yang membedakan Battle of Surabaya dengan film Indonesia lain. Film Indonesia kebanyakan hanya menampilkan dramatis."

"There is no glory in war", demikian pesan utama yang disampaikan film ini. Dalam pertempuran 10 November--yang diperingati sebagai Hari Pahlawan--, Musa (tokoh utama) sebenarnya sekadar ingin bertahan hidup dan membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang semir sepatu. Tapi perang memaksanya terlibat dalam pertempuran karena posisinya sangat strategis sebagai kurir. "Hero sebenarnya adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan ego," kata Suyanto.

Suyanto mengatakan belum menentukan sikap atas tawaran Walt Disney. "Lihat saja nanti setelah filmnya jadi," katanya. Yang jelas, dengan biaya produksi sebesar US$ 5 juta, film ini ditargetkan meraup keuntungan hingga US$ 15 juta. Biaya dan keuntungan itu sebenarnya jauh lebih kecil dibanding film animasi dunia. Tapi, "Keuntungan sebesar itu sudah lebih besar dibanding harga pesawat CN 235," katanya.(Baca : Ragnarok, Film Petualangan Dari Norwegia)

Menurut dia, industri kreatif produksi film animasi adalah ladang emas bagi Indonesia. Apalagi banyak animator muda berbakat Indonesia yang mampu menghasilkan film animasi berkualitas. "Kalau Battle of Surabaya sukses, saya yakin akan menjadi pemicu generasi muda dalam membuat film animasi," katanya.

Produksi Battle of Surabaya berlangsung di kampus Amikom. Seluruh proses produksinya melibatkan sekitar 180 animator yang merupakan mahasiswa, dosen, alumnus, serta sejumlah animator profesional. Kebanyakan merupakan animator berusia muda. Salah satunya adalah Novia Dwi Utami, mahasiswa semester IV STMIK Amikom.

Ia mengatakan banyak mendapat pengalaman berharga selama terlibat dalam produksi film ini. Di antaranya kesempatan mempraktekkan langsung teori yang didapat di kelas. "Saya yakin masa depan film animasi di Indonesia cukup bagus. Saya ingin bekerja di sana," katanya.

4. HEBRING (Main Motion Game)

KapanLagi.com - Saat ini bisa dikatakan kita kekurangan stock superhero lokal. Menyikapi hal tersebut, Main Motions Studio menciptakan sebuah tokoh jagoan super bernama Hebring.

Meskipun bertema pahlawan super, namun tokoh ini digambarkan sebagai superhero kocak. Nama Hebring juga diambil dari bahasa Sunda yang berarti hebat.

Kisah superhero ini bermula ketika seorang pemuda desa bernama Heru yang secara tak sengaja menemukan sebuah kostum super. Kemudian ia gunakan kekuatannya tersebut untuk memberantas kejahatan dan menolong orang lain dari bahaya.

Heru kemudian memilih hijrah ke Jakarta guna mencari keberadaan sang kakak yang tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Di sana, Hebring menemukan partner lain untuk memperkuat tim superheronya, yaitu Nada dan Mimin.

Marlin Sugama & Andi Martin: Si Hebring, Super Hero Dari Indonesia

Sebagai pasangan suami istri  yang berpengalaman dalam dunia animasi, Marlin Sugama & Andi Martin merasa hingga saat ini belum ada tokoh super hero animasi yang menjadi idola di Indonesia. Padahal tokoh seperti Superman atau Batman bukan hanya populer di negeri pembuatnya, tetapi juga di seluruh dunia. Karenanya, Marlin & Andi pun tergerak untuk menciptakan tokoh bernama Si Hebring.
Si Hebring   merupakan proyek animasi perdana Main Motion Game, dimana Marlin menjadi salah satu pendiri perusahaan tersebut.  Si Hebring yang memiliki konsep animasi full 3D sebenarnya bernama asli Heru (yang merupakan plesetan dari Hero). Dalam bahasa gaul ala Sunda, Jawa Barat, Hebring  memiliki arti Hebat.
“Jadi, Si Hebring ini,  konsepnya universal  agar  bisa diterima  seluruh  lapisan masyarakat,” kata Marlin.  Hebring, kisah Marlin, adalah super hero yang baru memiliki kekuatan dari luar, namun tidak tahu cara yang  efektif menggunakannya.
Yang menarik, Si Hebring pada tahun 2007 silam berhasil menyabet penghargaan pada ajang kompetisi  Indonesian Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2007 yang digelar  Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo).  Dan pada tahun ini, Si Hebring kembali menjadi juara dalam INAICTA 2009 untuk kategori Digital Animation, Hebring 2 (Andi Martin).
Ingin tahu lebih banyak tentang Si Hebring II dan apa sebenarnya misi Marlin dibalik tokoh ini? Simak wawancara BISKOM dengan Marlin baru-baru ini.
Dari mana ide membuat cerita soal Si Hebring ini?
Idenya berasal dari keingintahuan kami, mengapa tidak ada super hero Indonesia yang bisa berhasil dan terkenal seperti super hero dari negara lain.  Hebring adalah usaha kami untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Kami sendiri awalnya banyak melakukan riset informal sampai akhirnya bisa menciptakan Hebring.
Sebenarnya dulu ada super hero seperti Gundala atau Godam yang sempat booming.  Dan saat ini, kami melihat Indonesia masih ada opportunity-nya. Sementara kalau tokoh wayang dan pahlawan anak-anak sudah banyak yang membuat, makanya kami ingin tokoh yang unik dan  lahirlah Si Hebring. Konsepnya universal karena kami berharap bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.
Mengapa mengambil nama Hebring?
Kata Hebring berasal dari bahasa gaul ala Sunda yang sengaja kami ciptakan untuk mengangkat salah satu budaya Indonesia. Kalau  Gundala, Godam diambil dari tokoh perwayangan, tapi kalau Hebring artinya Hebat.
Dalam Si Hebring II Anda menambahkan tokoh baru, misalnya Bang Hoky. Bisa dijelaskan beberapa perbedaan lainnya dibanding Si Herbring I?
Kalau di Hebring II, kami  ingin menggali  ceritanya sedikit lebih dalam. Kami menciptakan  tokoh lain  yang mempunyai peran dalam kehidupannya Hebring.  Tokoh Bang Hoky kami angkat karena  Hebring butuh mentor, mengingat ia adalah super hero yang baru memiliki kekuatan dan tidak tahu cara efektif menggunakannya.
Tokoh Bang Hoky terinspirasi dari Soegiharto Santoso yang dalam dunia bisnis teknologi informasi (TI) dikenal dengan nama Hoky. Kami melihat, Hoky dalam dunia yang nyata adalah  sosok yang unik dan memiliki  kharisma. Dia menjadi sukses seperti saat ini dimulai dari bawah, namun berkat usaha keras dan ketekunan, kini ia menjadi tokoh yang terkenal di komunitas TI.  Cuma dalam Si Hebring II, profesinya diganti. Yang sebelumnya bergerak di bidang komputer dan media TI, kini menjadi penjual Bakso atau juragan Bakso dengan slogan “Bakso Hoky Bikin Hepy”, diharapkan karakter Bang Hoky akan memiliki lebih banyak variasi dan background story dalam mengajari Hebring menjadi super hero sesungguhnya . Dimana sebelumnya kami telah menghubungi Pak Hoky untuk terlibat dalam pembuatan Si Hebring II ini.
Hebring_Heroic_biskom(2)
Si Hebring II telah lolos sebagai pemenang INAICTA 2009 untuk kategori Digital Animation. Sebenarnya kriterianya seperti apa untuk jadi pemenang dan berapa karya yang telah berhasil disisihkan Si Hebring II?
Karya kategori Digital Animation tahun ini ada 27 yang masuk penjurian. Menurut  komentar dari juri, Si Hebring kuat disemua aspek penilaian seperti konsep dasar, alur cerita, sinematografi, dan yang terpenting pengembangan kedepan. Kami memang tidak ingin berhenti sampai disini. Kedepan visi kami adalah membuat Si Hebring menjadi ikon kepahlawanan lokal yang bisa menginspirasikan generasi muda untuk membuat karya-karya yang lebih kreatif. Namun untuk jangka pendek, kami sangat ingin bisa memproduksi lebih banyak episode Hebring dan membuat sebuah komik.
Apa ada investor untuk mendanai pengembangan Si Hebring?
Sejauh ini ada beberapa pihak yang menawari kerjasama untuk mengembangkan Si Hebring dalam bentuk karya yang lebih besar. Misalnya PT. Inti dan PT. Telkom, namun ini baru sebatas pembicaraan dan rencana-rencana. Kami sangat optimis Si Hebring bisa menjadi ikon industri kreatif secepatnya.
Selain melalui INAICTA, apa upaya Anda untuk memperkenalkan Si Hebring secara lebih luas?
Si Hebring bisa dilihat di Youtube http://www.youtube.com/watch?v=2T7gGNd2mJ8, dan kami juga menggelar online vote via Kaskus: http://inaicta.kaskus.us/vote/1 dan Si Hebring memiliki Facebook Hebring Fanpage di www.facebook.com/sihebring. Selain itu, dukungan media seperti BISKOM juga sangat membantu. Sejauh ini, sudah ada lebih dari 8000 viewed di Youtube untuk Hebring I , belum lagi untuk Si Hebring II.

5. TRANSFORMER INDONESIA (Lakon Animasi)



KapanLagi.com - Film pendek berdurasi empat menit lebih ini, digarap oleh sebuah studio animasi lokal bernama Lakon Animasi. Dari tampilan visual, bisa dibilang tak kalah dengan buatan luar negeri macam Disney atau Dream Work.

Dibuat tahun 2011 silam, animasi ini menunjukkan beberapa potret kehidupan sehari-hari dari masyarakat kita. Seperti tampilan rumah padat penduduk, suasana pasar beserta hiruk-pikuk suasana di dalamnya.

Uniknya film ini digabung dengan sedikit elemen yang terdapat di serial TRANSFORMER. Ditampilkan ada sebuah UFO raksasa yang tiba-tiba datang dari atas langit kemudian menembakkan sinar ke arah bumi.

Sesaat kemudian, mulai dari bajaj, bus kopaja, sepeda CB tua hingga radio butut berubah menjadi robot yang mirip dengan film

Lakon Animasi Soal "Transformers Cap Bajaj"

KOMPAS.com - Video animasi "Pada Suatu Ketika" terlanjur menyebar luas dan diminati publik. Akibatnya, muncul seruan/ajakan untuk mendukung video itu agar menjadi sebuah film animasi layar lebar.

Sayangnya, seruan itu ternyata berbeda dengan misi yang diinginkan para pembuatnya. Berikut adalah tanggapan dari Lakon Animasi mengenai video itu yang ditayangkan di Facebook Page mereka:

Menanggapi perkembangan yang terjadi pada terbitan video Lakon "Pada Suatu Ketika" ( LPSK ), kami merasa perlu menginformasikan kembali latar belakang pembuatan video dan mengembalikannya pada misi semula.

Pertama, LaKON animasi bukanlah Studio Produksi Animasi, melainkan lembaga/studi pelatihan animasi yang rencananya akan dilaksanakan di kota Solo. Kami berusaha ikut berpartisipasi, dalam kapasitas yang kami punya, untuk mendukung sektor industri yang kini sudah-sedang dan akan lebih berkembang, seperti yang sudah dimulai oleh studio-studio animasi di Jakarta-Bandung-Jogja-Batam dll.

Sebagai lembaga penciptaan SDM, kami memposisikan diri sebagai pelengkap dari institusi-institusi pelatihan lain, yang sebelumnya sudah lebih dulu ada dan berjalan. Studi LaKON baru akan dimulai pada tahun 2012, dalam format ujicoba.

Kedua, Video LPSK dibuat dalam rangka uji materi pembelajaran dan pelatihan. Reel tersebut dibuat untuk menemukan bugs ( cacat, kelemahan, kekurangan) yang terdapat dalam program yang tengah kami susun, baik itu dalam kurikulum, modul dan wawasan pelaksana program.

LPSK pada awalnya ditujukan untuk pemirsa terbatas di forum LaKON FB dan di media publik yang menekankan pada diskusi dan apresiasi, dalam hal ini situs video-sharing vimeo.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas atensi dan tanggapan dari publik yang lebih luas, bahwa pada akhirnya reel tersebut melebar ke media lain, adalah di luar tujuan penerbitan video.

Ketiga, tidak ada wacana dalam agenda kami untuk menjadikan reel/showcase kami untuk keperluan produksi komersial ( film komersial, tv seri, dll). Showcase studi memang kami buat dalam kemasan 'film' ( unsur cerita dan tokoh ) dengan maksud untuk menghubungkan relevansi program pelatihan dengan kebutuhan industri.

Meski dalam kerangka non-komersial, kami akan tetap mempublikasikan showcase-studi berikutnya ke depan, tentunya dalam forum yang lebih terbatas.

Demikian informasi ini kami sampaikan untuk memperjelas status dan misi LaKON.

6. KELUARGA SOMAT (PT. Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon)


Pak Somat adalah pegawai pabrik yang memiliki istri bernama Inah dan dua orang anak, Dudung dan Ninung. Keluarga mereka sederhana namun penuh hiruk-pikuk, keceriaan dan masalah yang biasa terjadi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Dudung adalah anak yang malas, usil namun kreatif. Berbeda dengan Ninung yang penurut dan sopan. Ninung sering mengingatkan Dudung untuk berbuat hal baik. Dudung lebih suka bermain ketapel ketimbang belajar. Oleh karena itu, ia sering dihukum oleh orangtuanya maupun gurunya. Selain keluarga sederhana yang kocak, lingkungan masyarakat yang beragam membuat kehidupan keluarga ini semakin berwarna. Inilah keluarga Indonesia, keluarga yang Bhinneka Tunggal Ika.

DREAMTOON  PELOPOR  BANGKITNYA  INDUSTRI  ANIMASI


 Dreamtoon 100 persen dikerjakan oleh orang lokal, yang bermarkas di Ungaran, Kabupaten Semarang, akhirnya bisa berjaya di negeri sendiri. Itu sebabnya Dreamtoon layak disebut pelopor bangkitnya industri animasi Indonesia Film animasi "Keluarga Somat", sebuah tayangan animasi yang disiarkan oleh Indosiar semakin meningkat sehingga rating yang diperoleh berulang kali sudah mengalahkan tanyangan animasi Malaysia Ipin Upin.
"Keluarga Somat" Film animasi "Keluaga Somat" telah mengisi langkanya film kartun atau animasi buatan lokal. Terlebih film ini dikerjakan sendiri oleh anak Indonesia dan perusahaan Indonesia. Melihat peluang itu, Indosiar bekerjasama dengan PT Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon Animation Studio) membuat film kartun untuk anak-anak Indonesia. PT Animasi Kartun Indonesia ini punya bisnis model sendiri yang berbeda dengan animasi luar negeri, sehingga Dreamtoon mengembalikan semangat para animator Indonesia untuk bisa berkarya di negeri sendiri. "Dreamtoon Animation Studio siap menjadi salah satu pelopor animasi terbesar di Indonesia dengan hasil-hasil terbaik karya anak bangsa yang menghibur dan menginspirasi," papar Eko yang mengendalikan Dreamtoon.
Tim nya saat ini telah menyelesaikan tidak kurang dari 150 episode dari 5 judul yang dia ciptakan. Lebih jauh Tentang Dreamtoon Industri Animasi Indonesia yang selalu bersaing di Luar Negeri Setelah sukses membesut beberapa karya animasi, maka Dreamlight World Media merasa perlu memiliki perusahaan khusus animasi. Maka lahirlah Dreamtoon Animation Studio. Pabrik animasi Dreamtoon, selain di Ungaran, bahkan sudah menyebar di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jogja, Jakarta, dan Bandung. Tidak heran jika Dreamlight World Media berani mengklaim bahwa Dreamtoon Animation Studio adalah sebuah studio animasi asli dari Indonesia yang karyanya dihasilkan dari tangan anak-anak muda. Dreamtoon Animation Studio menghasilkan produk animasi dalam beberapa medium yaitu 2D animation, 3D animation, Stop Motion Animation, Special Effects, Animation Service for Commercial, dan Games Mobile Animation. "Dreamtoon Animation Studio salah satu pelopor industry animasi di Indonesia dengan hasil-hasil terbaik karya anak bangsa yang diharapkan menghibur dan menginspirasi," papar Eko Nugroho, Presiden Direktur Dreamlight World Media.
Masih menurut Eko Nugroho, semua hasil karya tokoh animasi dikerjakan di studio Ungaran yang juga sebagai kantor Dreamlight World Media, sebuah industri kreatif yang sukses menembus pasar dunia. Tema-tema film animasi yang diangkat dari pengalaman dan kejadian sehari-hari di masyarakat. Sebut saja misalnya "Petok si Ayam Kampung", "Nina Sahabatku", "Pendekar Lalat Samufly", "Dufan the Defender", "Willy's World", "The Little Abunawas" dan yang paling hangat dibicarakan masyarakat saat ini adalah "Keluarga Somat".


7. KIKO (MNC ANIMATION)

Kiko adalah sebuah film animasi anak-anak yang dirilis pada 9 Agustus 2014 di Indonesia dan disiarkan di RCTI. Film ini diproduksi oleh MNC Animation.
Kiko mengisahkan seekor anak ikan mas koki yang sangat mandiri, walaupun ia anak tunggal. Kiko yang selalu riang memiliki empat sahabat baik yaitu Lola si ikan discuss, Ting Ting si kepiting, Patino si ikan patin dan Poli si ikan cupang. Di sisi lain, sosok antagonis, Karkus si ikan Lele dan Pupus si Belut, selalu membuat ricuh kehidupan Kiko. Suatu hari, danau tempat tinggal Kiko tercemar polusi atau limbah beracun akibat ulah sembrono manusia sehingga menyebabkan Kiko dan teman-teman berubah menjadi mutan.

Film animasi ini merupakan buatan studio animasi kebanggaan MNC

MNC Animation, yang merupakan bagian dari MNC Pictures. “Ini merupakan project kedua MNC Animation setelah sukses dengan kisah Entong yang tayang di MNCTV. Bangga rasanya bisa menghidupkan tokoh yang selama ini ada di cerita bergambar hingga dapat dinikmati di layar kaca. Hadirnya Kiko merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk selalu menampilkan program-program terbaik yang selain menghibur juga memberikan nilai edukatif bagi anak-anak serta keluarga Indonesia,” ujar Nana Puspa Dewi, Director MNC.
Tak hanya animasinya yang dibuat oleh animator-animator handal MNC, lirik theme song animasi ini yang berjudul ‘KIKO’ ditulis sendiri oleh Ibu Liliana Tanoesoedibjo dan music arrangement oleh HITS Records. Kesatuan antara lirik dan music arrangement ini dibawakan oleh Diva, runner up Idola Cilik 2013.

Reference : http://www.rcti.tv/press/view/27/KIKO#.VSy-6vApo6w

8. NAGI AND FRIENDS (Kampoong Monster)

Latar Belakang Berdirinya Kampoong Monster

KampoongMonster.com adalah salah satu startup berkonsep studio animasi yang berasal dari Bandung. Ya, kehadiran Kampoong Monster memang memberikan nuansa tersendiri bagi perkembangan kota Bandung yang identik dengan gaya “ramah teknologi”. Kampoong Monster hadir dengan mengetengahkan berbagai karya animasi dengan karakter khas tokoh-tokoh Indonesia.
Tiga orang founder utama Kampoong Monster adalah Ramdhan Dwi Putra, Alfi Zachkyelle dan Aditya A. Pratama. Ketiga founder tersebut masing-masing bertindak sebagai Chief Executive Officer (CEO), Chief Creative Officer (CCO) dan technical director. Tim pendukung Kampoong Monster lainnya terdiri dari para animator profesional yang bahu membahu bekerja secara full time untuk memajukan Kampoong Monster.
Dari ketiga orang founder Kampoong Monster, Alfi Zchkyelle adalah salah satu putra bangsa berprestasi yang meraih penghargaan “First Winner for National Comic Competition” pada tahun 2000. Alfi juga  sempat memperoleh penghargaan bertaraf internasional Asia Europe Project 1 untuk kategori  “The Best Comic at Festival Comic Asia and Representing Indonesia” di Singapura pada tahun 2005. Kala itu, Alfi juga sempat berprofesi sebagai kontributor antologi komik bersama 12 artist komik dari Asia dan Eropa lainnya untuk karya bertajuk “Go Home”.
Didukung dengan tim yang profesional, berprestasi dan solid, maka Kampoong Monster dibangun untuk mewujudkan kelestarian budaya dan kearifan lokasl khas Indonesia. Startup yang berada di bawah naungan hukum PT. Pawitra Media Nuswantara tersebut memiliki visi yang kuat untuk mendirikan bisnis yang bisa berkontribusi terhadap dokumentasi budaya dan jalur edukasi modern bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bisnis Berkonsep Intellectual Property Boutique
Selain bertindak sebagai founder, Alfi Zachklyelle juga bertindak sebagai pencetus konsep bisnis “Intellectual Property Boutique” yang kemudian diterapkan pada startup Kampoong Monster. Intellectual Property adalah sebuah istilah di bidang kreatif yang mengacu pada hal-hal kreatif (berupa karakter animasi, waralaba game atau desain karakter kartun) yang bisa diperjualbelikan secara nasional maupun internasional. Secara umum, Intellectual Property bisa dianalogikan seperti tokoh Doraemon yang dimiliki oleh negara Jepang.
Mengingat Indonesia masih kekurangan konten lokal sebagai obyek bisnis kreatif, maka Kampoong Monster hadir sebagai startup yang memproduksi sekaligus mengelola konten-konten animasi lokal asli Indonesia. Beragam konten lokal tersebut akan diintegrasikan dalam berbagai bentuk produk seperti komik, merchandise, film animasi, game dan action figure. Konsep IP Boutique ini diharapkan mampu menjadikan Kampoong Monster menjadi startup sekelas Disney atau Marvel. Berkat inovasi ini, konsep IP Boutique ala Kampoong Monster berhasil menjadi salah satu peserta Indigo Incubator 2013.
Perkembangan Bisnis dan Karakter yang Diciptakan Kampoong Monster
Setelah beroperasi selama lebih dari 1 tahun, Kampoong Monster telah menghasilkan 2 karakter animasi yakni “Vienetta” dan “Nagi and Friends”. Karakter Vienetta merupakan salah satu hasil pengembangan dari salah satu serial televisi yang bertajuk “Vatalla Sang Pelindung”. Kedepannya Kampoong Monster juga berharap bisa mengembangkan banyak karakter animasi khas Indonesia.
Karena menggunakan software Blender yang bersifat open source, Kampoong Monster berkesempatan menyumbangkan karyanya pada ajang Gooesberry Project setelah tim Blender Institute Amsterdam melihat berbagai karya-karya Kampoong Monster. Dengan prestasi dan pencapaian omset yang mencapai 70 juta rupiah per bulan, Kampoong Monster terus berinovasi dan menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan besar seperti Telkom, Bandung Digital Valley, Menkominfo, Kikom Jakarta dan Bank Indonesia.
Semoga kehadiran Kampoong Monster mampu memberi warna baru bagi perkembangan bidang teknologi di Indonesia. Kini giliran kita yang mulai mengembangkan beragam startup inovatif sesuai dengan passion dan bakat kita masing-masing.

9. THE ESCAPE (ENSPIRE STUDIO)

Enspire Studio Animasi Jakarta adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Animasi , Jasa Animasi 3D yang didirikan oleh 2 (dua) orang yang telah berada di CG industri.
Enspire Studio berlokasi di Jakarta, Indonesia dan telah berpengalaman dalam pembuatan animasi seperti Animasi 3D, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Animasi, Jasa Animasi 3D, telah memiliki berbagai portofolio yang sudah mereka kerjakan.
Film yang telah dikerjakan
Studio Animasi yang berlokasi di Jakarta tersebut antara lain :
1. Transformers: Revenge of the Fallen,
2. Iron Man 1 dan 2,
3. Star Trek,
4. Terminator: Salvation, Sanctum, Imam,
5. Dll
Enspire Studio bertujuan untuk memberikan Kualitas Tinggi Cinematic, Animasi, TV Series dan Iklan Hi-profile
Bagi anda yang berminat membuat Animasi, anda bisa menghubungi Studio Animasi di Jakarta tersebut untuk mendaptkan Jasa animasi, Jasa Animasi 3D dengan kualitas yang terbaik.

Salah satu film animasi dari Enspire Studio Animasi Jakarta adalah “The Escape” Film ini merupakan film animasi karya dari Enspire Studio
Setiap film, iklan, acara-acara TV, video klip, dan sinetron yang kita tonton di TV pasti mengandung unsur animasi. Begitu banyak media yang menggunakan animasi sehingga kebutuhan sumber daya manusia dibidang animasipun terus meningkat. Animasi telah menjadi trend di abad ke-21.
Dalam bisnis kreatif ada 5 jenis animasi berbasis komputer (digital) yang berkembang saat ini, yaitu : character animation, motion graphic, visualization, visual effect, dan interactive animation.Beberapa software yang mendukung pembuatan animasi banyak kita temukan di pasaran, misalnya, Maya, 3DS Max, Cinema 4D, Anime Studio, Toon Boom, Adobe Flash, Adobe Director, Realflow, Fume FX, After Effect, dll.
Saat ini industri kreatif global sedang didorong oleh meningkatnya permintaan animasi, mulai dari film, program televisi, iklan, video musik, game interaktif, desain web, sampai pada web interaktif streaming. Beberapa perusahaan hiburan internasional, seperti Warner Bros, Paramount Picture, dan New Line Cinema, mulai melirik studio–studio animasi Asia karena dianggap biaya produksi lebih murah.
India muncul sebagai pusat outsource untuk animasi Asia yang berpatungan dengan sejumlah besar perusahaan hiburan internasional. Pasar animasi di India mencapai USD 424 juta pada tahun 2010 dan diperkirakan akan mencapai USD 14.700 juta pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa industri berbasis teknologi Digital sangat mudah diserap oleh pasar global.
Animasi telah diakui sebagai budaya modern yang memiliki potensi besar untuk tumbuh sebagai industri masa depan. Pengembangan sumber daya manusia, reformasi pendidikan dalam hal kreativitas dan inovasi, serta menciptakan iklim usaha adalah kunci untuk mencapai tujuan membangun industri animasi. Dengan berkembangnya industri animasi dapat dipastikan akan ikut menggerakkan industri kreatif lainnya seperti, periklanan, arsitektur, rumah produksi, desain web, dan pertelevisian. Pada akhirnya akan memperluas lapangan kerja yang memberi pengaruh baik pada ekonomi masyarakat. (dari berbagai sumber)

10. Jelasin.com

Kata "Jelasin" adalah bahasa gaul Indonesia untuk "Jelaskan" atau "Explain it" dalam bahasa Inggris, jadi itu semua tentang explainer ... itulah yang kita, itulah tujuan kita, itulah semangat kami, dan itulah satu-satunya hal yang kita bisa lakukan, dan kita dapat melakukannya secara efektif baik!

Jelasin studio didirikan pada Oktober 2013 oleh para ahli animasi dan bercerita Indonesia, sejak itu kami telah menyusun banyak explainers mondar-mandir di seluruh dunia termasuk Italia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, India Malaysia, Indonesia dll
Kami menyatakan selve kami sebagai teman startup terbaik itu sebabnya pada Juni 2014 kami menjadi mitra resmi Pendiri-Institue dan Indosat Ideabox (Program inkubasi startup teknologi).

Jelasin merupakan sebuah studio digital animasi 2D yang membuat video explainer animation, yakni jenis video animasi yang menjelaskan sesuatu (bisa sebuah produk, layanan, perusahaan, dan lainnya). Menurut founder Jelasin, Taufshwara Diasriandaru (Ufan), startup yang berbasis di Surabaya ini ingin membantu startup dan industri kreatif dengan menjadikan mereka sebagai target utama Jelasin.
Tawarkan layanan “cheap but delivered”
Jelasin memberikan layanan penuh bagi para kliennya. Klien hanya perlu mengenalkan produk mereka kepada Jelasin serta menyampaikan apa yang ingin dijelaskan dan dikomunikasikan dari produk tersebut. Selanjutnya, tim Jelasin lah yang akan menyelesaikan semuanya mulai dari konsep, script, animasi, suara, hingga tersaji dalam sebuah video. Ufan mengklaim bahwa layanannya sangat “cost effective”, karena inilah yang sebagian besar startup inginkan yakni layanan yang “cheap but delivered” (murah tapi mencapai target).
Saat ini Jelasin memiliki 3 paket harga yaitu seed package (USD 700 per 60 detik), startup package (USD 1.250 per 60 detik), dan corporate package (USD 2.000 per 60 detik). Harga tersebut berlaku untuk klien internasional. Sedangkan untuk startup lokal, Jelasin memberikan paket harga khusus dengan diskon 20-30 persen dengan syarat tertentu.
Video-video produksi Jelasin terlihat cukup menarik dengan animasi yang lucu, serta penjelasan dan durasi yang singkat. Berikut adalah salah satu portofolio video di Jelasin yang menjelaskan layanan startup marketplace crowdsourcing desain Sribu:
Hingga saat ini, Jelasin sudah melayani sekitar 27 klien, 8 di antaranya berasal dari luar negeri. Startup Indonesia yang menjadi klien Jelasin di antaranya adalah aplikasi mobile Shoop, Sribu, dan aplikasi e-reader ScoopNews.
Saat ini website Jelasin berstatus under-construction. Ufan mengatakan bahwa timnya kini tengah mempersiapkan desain website baru. Namun itu tidak begitu berpengaruh, karena klien masih bisa menghubungi Jelasin, dan bahkan menurut Ufan sebagian besar klien menghubungi perusahaan ini melalui website.
Rencana masa depan
Tidak ingin selamanya menjadi studio animasi berbasis proyek, ke depannya Jelasin ingin membuat jelasin.tv, platfom yang menyediakan video animasi explainer sehari-hari. Lewat platform tersebut, Jelasin berencana memonetasi melalui iklan dan penempatan produk. Proyek ini rencananya akan dirilis pada bulan Juli tahun ini. Selain itu, Jelasin juga berencana membuat aplikasi berbasis cloud untuk membantu startup membuat animasi explainer mereka sendiri.
Ekosistem startup teknologi di Indonesia yang terus bertumbuh tentunya menjadi peluang yang besar bagi Jelasin. Pemain di industri explainer animation lainnya di Indonesia adalah breadnbeyond, yang juga berbasis di Surabaya.
Reference : http://id.techinasia.com/butuh-video-untuk-menjelaskan-ide-dan-produk-jelasincom-solusinya/

Tidak ada komentar:

ADAPTIVE SOFTWARE DEVELOPMENT - GROUP 3